Sabtu, Oktober 11, 2008

Eurico Guteres : Balada Sebuah Patriotisme


Jum'at malam, saya menyaksikan sebuah talkshow yang bagus Kick Andy!. Dengan host Andy F. Noya dan malam itu kedatangan bintang tamu, Eurico Guiteres.
Hanya satu kata saja, mengagumkan. Seorang anak Timor yang begitu mencintai bangsanya, Indonesia, bukan Timor Leste. Dia adalah seorang anak asli Timor yang memiliki ketidak samaan sejarah dengan Indonesia. Mereka dijajah Portugis bukan Belanda. Namun setelah deklarasi Balibo yang oleh dunia internasional dianggap invasi, Timor Portugis jadi bagian Indonesia. Eurico dan banyak orang Timor lainnya dengan bangga mengaku Indonesia.
Tapi apakah Indonesia bangga mengakui mereka? Saya pikir tidak, seperti yang dikatakan bang Eurico. Indonesia mungkin malu dengan mereka, yang dianggap telah merusak citra Indonesia di mata internasional. Eurico malah masuk hotel prodeo karena dianggap sebagai dalang kerusuhan pasca jajak pendapat. Eurico yang lebih memilih jadi tahanan d Indonesia daripada mungkin menjadi menteri atau komandan militer di Timor Leste, sama sekali bukan penghargaan dia dapat. Eurico yang menyelamatkan bendera merah putih dan tetap menyimpannya sampai sekarang, orang seperti itu yang malah dianggap penjahat. Sedangakan seorang Hassan Tiro, deklarator GAM, yang berkewarganegaraan Swedia diperlakukan bak orang penting. Padahal mungkin dalam darahnya tidak ada sedikit pun rasa cinta pada merah putih.
Begitukah cara bangsa ini memperlakukan seseorang yang cinta pada tanah air? Saya jadi teringat kata-kata bagus yang diucapkan John F Kennedy, "Bangsa yang besar adalah bangsa yang meng hargai para pahlawannya."
Kalau begitu, Indonesia bukan bangsa yang besar.
Terima kasih bang Eurico, anda telah mengajarkan pada banyak hal yang besar tentang arti sebuah kecintaan pada bangsa. Anda pantas jadi pahlawan!

Tidak ada komentar: